Usianya memang masih sangat muda. Namun, prestasinya di kancah
internasional tidak perlu diragukan lagi. Dialah Agasha Kareef Ratam,
alumnus SD Al-Izhar Pondok Labu, Jakarta Selatan, yang sudah berkali-kali
mengharumkan nama Indonesia di kompetisi tingkat dunia.
Agasha bersama tiga orang temannya, yaitu Nicholas Steven Husada (siswa SD Universal Jakarta Utara), Rezky Arizaputra (siswa SD Al Azhar 13 Rawamangun Jakarta), dan Stanley Orlando (siswa SD Santa Ursula Jakarta) telah mengikuti Po Leung Kuk 13Th Primary Mathematics World Contest (PMWC) di Hong Kong. Dalam kompetisi ini Agasha dan rekan setimnya berhasil meraih medali emas untuk kategori tim dan perak pada kategori individu.
Cucu mantan Presiden BJ Habibie yang lahir di Boston, 21 November
1997 ini memang sudah menyukai matematika sejak kecil. Meski demikian, dia
tidak mengikuti satu les tambahan pun hingga berhasil menjadi juara pada
kompetisi matematika tingkat provinsi DKI Jakarta beberapa tahun silam. Ia
mengaku sangat bangga telah menjadi pemenang dan mewakili Indonesia. Sejak itu,
orang tuanya pun memberikan pembinaan khusus padanya agar kemampuan
matematikanya lebih berkembang.
Pada PWMC 2010, Agasha dan teman-temannya harus menyelesaikan 15 soal matematika untuk kategori tim, dan sepuluh soal untuk individu. Semua soal berbentuk uraian dan mereka akui sangat sulit karena bersifat menjebak.
“Paling sulit soal tentang bilangan,” imbuh Agasha dan diamini teman-temannya.
Mewakili rekan satu timnya, siswa berkaca mata ini menyatakan kontingen dari
Taiwan, China, dan Hong Kong merupakan lawan paling tangguh. Tim Indonesia ini
selama satu minggu menjelang perlombaan dikarantina dan dilatih dengan
menggunakan soal-soal lomba tahun lalu. Meski persiapannya singkat, dalam
keseharian Agasha selalu menekuni soal-soal matematika. Pesan dari sang eyang
memotivasinya. “Saya disuruh Pak Habibie banyak membaca buku dan
belajar dari buku,” jelas anak tunggal tersebut.
Agasha menyukai buku novel dan komik. Dia juga gemar bermain
playstation. Di sekolah, prestasi Agasha pun sangat baik. Dia merupakan lulusan
terbaik SD Al Izhar Pondok Labu Jakarta Selatan. Agasha berencana melanjutkan
sekolahnya ke SMP yang sama.
Ibu Agasha, Ashoya, mengaku menyerahkan segala keputusan kepada
anaknya untuk menekuni bidang apapun yang disukainya. Ia hanya mendukung
perjalanan hidup anaknya. Selain itu, menurutnya, keikutsertaan Agasha pada
lomba-lomba matematika internasional membuat Agasha lebih mandiri. Ashoya juga
tidak sulit melepasnya, sebab sebelum ke Hongkong, Agasha sudah ikut lomba
serupa di India dan Filipina.
Atas prestasi anak-anak Indonesia yang telah mengharumkan nama
bangsa, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menganugerahkan tanda
penghargaan kepada empat siswa berprestasi, salah satunya kepada Agasha.
Pada puncak peringatan tersebut, penghargaan Satyalancana Wira
Karya diberikan kepada empat siswa pemenang lomba internasional di bidang sains
maupun olahraga.
Prestasi anak negeri yang membanggakan tentunya ini menambah khasanah bagi negeri ini dan bikin kita bangga menyebut
BalasHapusEnggak Pernah Habis Kinclongnya Indonesia
PENGAKUANG DARI IBU HASNA DI MALAYSIA
HapusAsslamualaikum....
saya hanya sebagai perantara untuk menyampaikan tentang dana ghaib diperoleh melalui media doa-doa dzikir khusus bersama anak-anak yatim/piatu dan muda/mudi pesantren sehingga jauh dari hal-hal klenik/mistik yang tentunya dilarang oleh Agama.
PROGRAM PENARIKAN DANA GHOIB 1/2 HARI CAIR
Tingkat 1 = Untuk Hasil 500 Juta
Tingkat 2 = Untuk Hasil 1 Milyar
Tingkat 3 = Untuk Hasil 2 Milyar
Tingkat 4 = Untuk Hasil 3 Milyar
Tingkat 5 = Untuk Hasil 4 Milyar
Tingkat 6 = Untuk Hasil 5 Milyar
Tingkat 7 = Untuk Hasil 6 Milyar
Tingkat 8 = Untuk Hasil 7 Milyar
insyallah akan sukses jika anda mau mengambil keputusan untuk mengikuti program ini. ingat bahwa kita yang menjalakan tapi allah yang akan menentukan hasilnya.
JIKA ANDA BERMINAT, YAKIN DAN PERCAYA INSYA ALLAH AKAN BERHASIL, SAYA SENDIRI SUDAH BUKTIKAN ALHAMDULILLAH BERHASIL. JIKA ANDA BERMINAT SILAHKAN MBAH SORE - 085-256-133-981-Terima Kasih